Penyakit Imunologi HIV AIDS
Epidemi HIV/ AIDS di Indonesia sudah merupakan krisis global dan ancaman yang berat bagi pembangunan dan kemajuan sosial. Kasus-kasus HIV/ AIDS mengalami peningkatan pesat. Peningkatan yang tajam banyak dijumpai pada kasus orang dewasa terutama pengguna narkoba, pekerja seks maupun pelanggannya.
Menurut data Dirjen P2MPLP Depkes RI, tercatat sejak April 1987 hingga Maret 2004 terdapat 4.159 kasus HIV/ AIDS dengan 2.746 menderita HIV, 1.413 menderita AIDS dan 493 meninggal dunia. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang terinfeksi HIV/ AIDS sekitar 120.000 orang dan infeksi baru sekitar 80.000 orang. Angka-angka tersebut diatas diperoleh dari pemeriksaan darah anonymunlinked yang artinya darah yang diperiksa tidak diketahui orangnya. Karena masa inkubasi HIV/ AIDS sekitar 5-10 tahun dan masih adanya penolakan dari penderita yang terinfeksi. Perlu diingat bahwa HIV/ AIDS belum ada vaksin untuk mencegah dan cara pengobatannya. Sehingga pencegahan tergantung pada kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku individu hidup sehat dan penggunan kondom bagi yang berperilaku resiko tinggi. Adapun tujuan dari penanggulangan ini adalah megurangi dampak sosial dan ekonomi serta mencegah dan memberantas penyakit infeksi menular seksual. Bayangan ancaman pada tahun 2010 sekitar 100.000 orang yang menderita/ meninggal akibat AIDS dan 1 juta orang mengidap virus HIV.
Definisi
AIDS
adalah singkatan dari acquired immunedeficiency syndrome, merupakan
sekumpulan gejala yang menyertai infeksi
HIV. Infeksi
HIV disertai gejala infeksi
yang oportunistik yang diakibatkan adanya penurunan kekebalan
tubuh akibat kerusakan sistem imun. Sedangkan HIV adalah singkatan
dari Human Immunodeficiency Virus.
Epidemiologi
Adanya infeksi
menular seksual
(IMS) yang lain (misal GO, klamidia), dapat meningkatkan risiko penularan HIV
(2-5%). HIV menginfeksi sel-sel darah sistem imunitas
tubuh
sehingga semakin lama daya tahan tubuh menurun dan sering berakibat kematian.
HIV akan mati dalam air mendidih/ panas kering (open) dengan suhu 56oC
selama 10-20 menit. HIV juga tidak dapat hidup dalam darah
yang kering lebih dari 1 jam, namun mampu bertahan hidup dalam darah
yang tertinggal di spuit/ siring/ tabung suntik
selama 4 minggu. Selain itu, HIV juga tidak tahan terhadap beberapa bahan kimia
seperti Nonoxynol-9, sodium klorida dan sodium hidroksida.
- Infeksi
akut : flu selama 3-6 minggu setelah infeksi,
panas dan rasa lemah selama 1-2 minggu. Bisa disertai ataupun tidak gejala-gejala
seperti:bisul dengan bercak kemerahan (biasanya pada tubuh
bagian atas) dan tidak gatal. Sakit
kepala,
sakit
pada otot-otot,
sakit
tenggorokan, pembengkakan kelenjar, diare
(mencret), mual-mual,
maupun muntah-muntah.
- Infeksi
kronik : tidak menunjukkan gejala. Mulai 3-6 minggu setelah infeksi
sampai 10 tahun.
- Sistem
imun berangsur-angsur turun, sampai sel T CD4 turun
dibawah 200/ml dan penderita masuk dalam fase AIDS.
- AIDS
merupakan kumpulan gejala yang menyertai infeksi
HIV. Gejala
yang tampak tergantung jenis infeksi
yang menyertainya. Gejala-gejala
AIDS
diantaranya : selalu merasa lelah, pembengkakan kelenjar pada leher atau
lipatan paha, panas yang berlangsung lebih dari 10 hari, keringat
malam, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
penyebabnya, bercak keunguan pada kulit yang tidak hilang-hilang, pernafasan
pendek,
diare
berat yang berlangsung lama, infeksi
jamur (candida) pada mulut, tenggorokan, atau vagina
dan mudah
memar/perdarahan yang tidak bisa dijelaskan
penyebabnya.
0 komentar:
Posting Komentar