Copyright © Dian Husada ginekologi
Design by Dzignine

b. Clamidia

Chlamydia
Adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman Chlamydia trachomatis dan dapat diobati.
Penyebab
Kuman Chlamydia trachomatis.
Penularan
Kuman ini menyerang sel pada selaput lendir : a) Uretra, v`gina, serviks dan endometrium. b) Saluran tuba fallopi. c) Anus dan rektum. d) Kelopak mata. e) Tenggorokan (insiden jarang).
Chlamydia paling sering menyerang pada usia muda dan remaja. Penularannya dapat melalui : hubungan seksual secara oral, anal maupun oral seks; hubungan seksual dengan tangan, sehingga cairan mani terpercik ke mata; dari ibu ke bayi sewaktu proses persalinan.
Sekitar 75 % perempuan dan 50% laki-laki yang tertular Chalmydia tidak menunjukkan tanda dan gejala. Keluhan dan gejala biasanya timbul sekitar 3 minggu setelah tertular kuman chlamydia.
Adapun tanda dan gejalanya adalah :
1. Menderita proktitis (radang rektum), urethritis (radang saluran kencing) dan konjungtivitis (radang selaput putih mata).
2. Pada wanita : keluar cairan dari vagina; perasaan panas dan nyeri sewaktu buang air kecil
3. Bila sudah menyebar ke tuba fallopi, akan timbul : nyeri perut bagian bawah; nyeri sewaktu coitus; timbul perdarahan pervaginam diantara siklus haid; demam dan mual-mual
4. Pada pria : keluar cairan kuning seperti pus dari penis; nyeri dan rasa terbakar sewaktu kencing; nyeri dan bengkak pada testis
Perempuan
Laki-laki
1.     PID
2.     Infertil
3.     Radang kandung kencing (cyctitis)
4.     Radang serviks (servisitis)
1.     Prostitis
2.     Timbul jaringan parut pada urethra
3.     Infertil
4.     Epididimis
1.     Kebutaan
2.     Pneumoni (radang paru)
3.     Kematian
1) Hindari seks bebas; 2) Monogami; 3) Gunakan kondom saat hubungan seks baik dengan oral, anal maupun vaginal seks.
1. Doksisiklin per oral 2x sehari selama 7 hari.
2. Asitromisin dengan pemberian dosis tunggal (kontraindikasi untuk ibu hamil, gunakan eritromisin, amoksilin, azitromisin).
3. Lakukan follow-up pada penderita dengan : a) Apakah obat yang diberikan sudah diminum sesuai anjuran. b) Pasangan seksual juga harus diperiksa dan diobati. c) Jangan melakukan hubungan seks, bila pengobatan belum selesai. d) Lakukan periksa ulang 3-4 bulan setelah selesai pengobatan.
Sumber : https://www.google.co.id/#hl=id&gs_nf=1&pq=herpes&cp=17&gs_id=7u&xhr=t&q=penyakit+menular+seksual&pf=p&lr=lang_id&tbs=lr:lang_1id&sclient=psy-ab&oq=penyakit+menular+&aq=0&aqi=g4&aql=&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=ab8328d1298bc887&biw=1024&bih=605

0 komentar:

Posting Komentar

Comments