Copyright © Dian Husada ginekologi
Design by Dzignine

c. Gonorrhoe

Gonorhea
Pengertian, adalah penyakit kelamin yang bisa terjadi pada pria maupun wanita.Disebut juga penyakit kencing nanah atau GO.
Penyebab
Penyebabnya adalah kuman Neisseria Gonorrhoea, disebut juga gonokokus, berbentuk diplokokus.
Kuman ini menyerang selaput lendir dari :
Penularan melalui oral, anal dan vaginal seks. Hampir 90% penderita GO tidak memperlihatkan keluhan dan gejala. Tanda pada penderita GO baik lelaki dan perempuan, bisa tanpa keluhan dan gejala.
Lelaki
  • Keluar cairan putih kekuning-kuningan melalui penis.
  • Terasa panas dan nyeri pada waktu kencing.
  • Sering buang  air kecil.
  • Terjadi pembengkakan pada pelir (testis).
Perempuan
Bila gejala sudah meluas ke arah PID (Pelvic Inflamatory Disease) maka sering timbul :
Bila GO tidak diobati maka ± 1% dari lelaki dan wanita, akan terjadi DGI atau Dessiminated Gonorrhoe Infection. Tanda dan gejalanya  berupa demam, bercak di kulit, persendian bengkak dan nyeri, peradangan pada dinding rongga jantung, peradangan selaput pembungkus otak serta meningitis.
Komplikasi dapat timbul pada bayi, lelaki maupun perempuan dewasa.
1.   Lelaki – prostatitis (radang kelenjar prostat), adanya jaringan parut pada saluran kencing (urethra), mandul/ infertil, peradangan epididimis,
2.   Perempuan – PID, infertil, gangguan menstruasi kronis, peradangan selaput lendir rahim setelah melahirkan (post partum endometriosis), abortus, cistitis (peradangan kandung kencing), peradangan disertai pus.
  • Menghindari seks bebas (free sex).
  • Monogami.
  • Penggunaan kondom saat vaginal, oral maupun anal seks.
1. Pada masa kehamilan, berikan antibiotika seperti : a) Ampisilin 2 gram IV dosis awal, lanjutkan dengan 3 x 1 gram per oral selama 7 hari. b) Ampisilin + Sulbaktan 2,25 gram oral dosis tunggal. c) Spektinomisin 2 gram IM dosis tunggal. d) Seftriakson 500 mg IM dosis tunggal.
2. Masa nifas, berikan antibiotika seperti : a) Xiprofloksasin 1 gram dosis tunggal. b) Trimethroprim + Sulfamethoksazol (160 mg + 800 mg) 5 kaplet dosis tunggal.
3. Oftalmia neonatorum (konjungtivitis) : a) Garamisin tetes mata 3 x 2 tetes. b) Antibiotika – Ampisilin 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Amoksisilin + asam klamtanat 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Seftriakson 50 mg/ kgBB IM dosis tunggal.
4. Lakukan konseling tentang metode barier dalam melakukan hubungan seksual.
5. Berikan pengobatan yang sama pada pasangannya.
6. Buat jadual kunjungan ulang dan pastikan pasangan & pasien akan menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.

sumber : http://www.lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/

0 komentar:

Posting Komentar

Comments