Gonorhea
Pengertian,
adalah penyakit
kelamin
yang bisa terjadi pada pria maupun wanita.Disebut
juga penyakit
kencing nanah
atau GO.
Penyebab
Penyebabnya adalah kuman
Neisseria Gonorrhoea, disebut juga gonokokus, berbentuk diplokokus.
Kuman
ini menyerang selaput lendir dari :
- Vagina, saluran kencing dan daerah rahim/
leher
rahim.
- Saluran tuba
fallopi.
- Anus dan rektum.
- Kelopak mata.
- Tenggorokan.
Penularan melalui oral, anal dan
vaginal seks.
Hampir 90% penderita GO tidak memperlihatkan keluhan dan gejala.
Tanda pada penderita GO baik lelaki dan perempuan, bisa tanpa keluhan dan gejala.
Lelaki
- Keluar cairan putih kekuning-kuningan melalui
penis.
- Terasa panas dan nyeri
pada waktu kencing.
- Sering buang air kecil.
- Terjadi pembengkakan pada pelir (testis).
Perempuan
- Pengeluaran cairan
vagina
tidak seperti biasa.
- Panas dan nyeri saat kencing.
- Keluhan dan gejala terkadang belum tampak meskipun
sudah menular ke saluran tuba fallopi.
Bila gejala
sudah meluas ke arah PID (Pelvic Inflamatory Disease) maka sering timbul
:
- Nyeri perut
bagian bawah.
- Nyeri pinggang bagian bawah.
- Nyeri sewaktu hubungan seksual.
- Perdarahan melalui vagina
diantara waktu siklus haid.
- Mual-mual.
- Terdapat infeksi rektum
atau anus.
Bila GO tidak diobati maka ± 1% dari
lelaki dan wanita, akan terjadi DGI atau Dessiminated Gonorrhoe
Infection. Tanda dan gejalanya berupa demam,
bercak di kulit, persendian bengkak dan nyeri,
peradangan pada dinding rongga jantung, peradangan selaput pembungkus otak
serta meningitis.
Komplikasi
dapat timbul pada bayi, lelaki maupun perempuan dewasa.
1. Lelaki – prostatitis
(radang kelenjar prostat), adanya jaringan parut pada saluran kencing
(urethra), mandul/ infertil, peradangan epididimis,
2. Perempuan – PID,
infertil, gangguan menstruasi
kronis, peradangan selaput lendir rahim setelah melahirkan
(post
partum endometriosis), abortus,
cistitis (peradangan kandung kencing), peradangan disertai pus.
1. Pada masa kehamilan, berikan antibiotika
seperti : a) Ampisilin 2 gram IV dosis awal, lanjutkan dengan 3 x 1 gram per
oral selama 7 hari. b) Ampisilin + Sulbaktan 2,25 gram oral dosis tunggal. c)
Spektinomisin 2 gram IM dosis tunggal. d) Seftriakson 500 mg IM dosis tunggal.
2. Masa nifas, berikan antibiotika
seperti : a) Xiprofloksasin 1 gram dosis tunggal. b) Trimethroprim +
Sulfamethoksazol (160 mg + 800 mg) 5 kaplet dosis tunggal.
3. Oftalmia neonatorum
(konjungtivitis) : a) Garamisin tetes mata 3 x 2 tetes. b) Antibiotika
– Ampisilin 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Amoksisilin + asam klamtanat 50 mg/
kgBB IM selama 7 hari; Seftriakson 50 mg/ kgBB IM dosis tunggal.
4. Lakukan konseling
tentang metode barier dalam melakukan hubungan
seksual.
5. Berikan pengobatan
yang sama pada pasangannya.
6. Buat jadual kunjungan
ulang dan pastikan pasangan & pasien akan menyelesaikan pengobatan
hingga tuntas.
sumber : http://www.lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/
sumber : http://www.lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/
0 komentar:
Posting Komentar