Copyright © Dian Husada ginekologi
Design by Dzignine

d. Siphilis

Adalah penyakit yang disebabkan oleh Treponema Pallidum, bersifat kronik dan sistematik. Nama lain adalah Lues venereal atau raja singa.
Penyebab
Penyebabnya adalah Treponema Pallidum, termasuk ordo Spirochaecrales, familia Spirochaetaceae dan genus Treponema. Bentuk spiral teratur, panjang 6-15 µm, lebar 0,15 µm, terdiri atas 8-24 lekukan. Pembiakan secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap 30 jam.
Sifilis terbagi menjadi sifilis congenital dan sifilis akuista.
1.   Sifilis Kongenital, terbagi atas : a) Dini (sebelum 2 tahun); b) Lanjut (sesudah 2 tahun); Stigmata
2.   Sifilis Akuista, terbagi : a) Klinik; b) Epidemiologik
Menurut caranya sifilis dibagi menjadi tiga stadium yaitu : Stadium I (SI); Stadium II (SII); Stadium III (SIII)
Secara epidemiologik, WHO membagi menjadi :
  • Stadium dini menular ( dalam waktu 2 tahun sejak infeksi), terdiri dari SI, SII, stadium rekuren dan stadium laten dini.
  • Stadium lanjut tak menular (setelah 2 tahun sejak infeksi), terdiri atas stadium laten lanjut dan SIII.
  • Lesi (berupa ulkus, soliter, dasar bersih, batas halus, bentuk bulat/longitudinal).
  • Tanpa nyeri tekan.
1. Menerapkan prinsip pencegahan infeksi pada persalinan.
2. Menerapkan prinsip pencegahan infeksi pada penggunaan instrumen.
3. Pemberian antibiotika, misal : Benzalin pensilin 4,8 juta unit IM setiap minggu dengan 4x pemberian; Dofsisiklin 200 mg oral dosis awal, dilanjutkan 2×100 mg oral hingga 20 hari; Sefriakson 500 mg IM selama 10 hari.
4. Sebelum pemberian terapi pada bayi dengan dugaan/ terbukti menderita sifilis kongenital, maka dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis dan uji serologik tiap bulan sampai negatif. Berikan antibiotik : Benzalin pensilin 200.000 IU/ kgBB per minggu hingga 4x pemberian; Sefriakson 50 mg/ kg BB dosis tunggal (per hari 10 hari).
5. Lakukan konseling preventif, pengobatan tuntas dan asuhan mandiri.
6. Memastikan pengobatan lengkap dan kontrol terjadwal.
7. Pantau lesi kronik atau gejala neurologik yang menyertai.

Sumber : http://www.lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/


0 komentar:

Posting Komentar

Comments